Monday, December 27, 2010

Steam Corn Pie (Pai Jagung Kukus)

Buru-buru difoto dulu sebelum raib
Resep ini saya modifikasi dari situs teman baru, Mba Ratih, yang sama-sama anggota milis tercinta Mpasi Rumahan. (http://alikastore.multiply.com/photos/album/36/Kumpulan_menu_MPASI). Kalo Mba Ratih namain resep ini puding jagung, kalau saya Pie Jagung. Soalnya bentuknya lebih menyerupai pie. LOL.

Bikinnya mudah sekali, dan begitu jadi harumnya itu bikin hati meleleh hahahahaaha...Pertama kali bikin rencananya buat cemilan pagi dan siang Rasyad, tapi tidak disangka tidak dinyana langsung habis dalam sekejap buat sarapan hahahahaha. *senaaaaaaang*

Bahan-bahan yang diperlukan:
- 1 buah jagung manis, parut
- 1 sdm terigu (bisa diganti oatmeal yang sudah dihaluskan).
- ASIP 20-30 ml 
- 30 gram keju parut

Rasyad bisa habis semangkuk sekali makan. LOL

Cara bikinnya: 
 - Campur semua bahan di mangkuk atau pinggan tahan panas, aduk rata
- Kukus selama 15-20 menit. 

PS; Kalau terlihat lembek gpp, nanti juga setelah dingin jadi agak keras. Kalau ga habis simpan di kulkas, nanti dihangatkan. Harus habis dalam dua hari ya.

Monday, December 20, 2010

Pasta with Cheese

Another Rasyad's favorite! Very easy, healthy, contain all ingredients a baby needs and very delicious. Moms and Dads can have it for lunch or dinner. 


Pasta with Cheese

Ingredients for one time meal
- 50 grams pasta (all kind, in the picture I use conchiglie rigate -shell pasta-)
- Vegetables (we can use carrots, broccoli, etc), steam or boiled prior to use.

For the Cheese Sauce
- Half table spoon of unsulted butter
- Half table spoon of cornstarch 
- 50 ml of milk
- 50 grams of shredded cheese
- Pinch of pepper

How to make: 
- For pasta: boil water and cook the pasta until tender, set aside. 
- For cheese sauce:
1. Using low fire, melt the unsulted butter, enter the cornstarch gradually, enter the milk, keep stirring
2. Enter the cheese and pepper, keep stirring until well mix, and boiled.
3. Pour over the pasta and vegetables. 

Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut ya. 

Bahan: 
- 50 gram pasta (yang di foto itu saya pakai pasta kerang), rebus sampai matang, sisihkan.
- Sayuran (bisa wortel yang dicacah dan/atau brokoli), rebus atau kukus terlebih dahulu, sisihkan.

Bahan Saus Keju:
- 1/2 sdm unsulted butter
- 1/2 sdm tepung maizena
- 50 ml susu
- 50 gram keju parut
- Sejumput lada

Cara buat Saus Keju: 
1. Dengan api kecil, lelehkan butter, masukkan tepung maizena sedikit demi sedikit, masukkan susu sambil terus diaduk. 
2. Masukkan keju dan lada, terus aduk sampai tercampur rata dan mendidih.
3. Angkat saus, tuangkan pada pasta dan sayuran yang sudah tercampur.

Pasta with Spinach

Pasta with Spinach for Rasyad' lunch
Cleaning up (almost) everything is one of my favorite activities. Yes, maybe I read too much of Cinderella. LOL. The thing is, doing this you'll never know what you'll find. Sometimes it's money (I once found 20 thou, haha), a piece of old picture, or maybe a love letter you once wrote to your teenager boyfriend (wink wink). Last week I found this used recipe magazine I bought on a street. Western low fat recipe, with lots and lots of oh so delicious and easy to make dishes. Get it? Low fat = no salt, no (less sugar) = Rasyad meals. This recipe below I modified so can suit Rasyad's. It is one of my fav. It's so easy to make, very healthy, and sure did delicious. I wrote the Indonesian translation below.

Pasta with Spinach

Ingredients for one time meal: 
- Pasta (could be macaroni, spiral shape pasta, etc)
- Half bundle of spinach (in Indonesia spinach is sold in bundling), mince.
- 1 small clove of garlic
- 50 to 100 grams of cheese, shredded
- A pinch of pepper
- One table spoon of unsulted butter
- One table spoon of mincemeat 


How to make: 
1. Boil the pasta until cook and tender, set aside. 
2. Boil the spinach for 5 minute, set aside. 
3. Saute the garlic until light brown and smells good with unsulted butter, and then saute the mincemeat until brown, add pepper.
4. Get the spinach and half of the shredded cheese into the saute, stir well, turn off the stove
5. Add the other half of the cheese before serving. 

Taste best if you eat it right away.


Pasta dengan Bayam

Bahan untuk sekali makan:
- Pasta (bisa macaroni, pasta spiral, dsb)
- Setengah ikat bayam, cincang
- 1 siung kecil bawang putih
- 50-100 gram keju parut
- Sejumput lada
- 1 sdm unsulted butter
- 1 sdm daging cincang

Cara buat:
1. Rebus pasta sampai matang dan empuk, sisihkan.
2. Rebus bayam selama 5 menit, sisihkan.
3. Tumis bawang putih dengan unsulted butter sampai coklat keemasan, masukkan daging dan lada. Tumis sampai harum dan berubah warna.
4. Masukkan bayam rebus dan setengah dari keju parut, aduk rata, angkat.
5. Tambahkan sisa keju sebelum disajikan.

Langsung dimakan selagi panas, hmmm yummy... Rasyad likes this a lot!

Nb: Sorry about the used tissue in the pic background. LOL

Wednesday, December 8, 2010

Antara Badminton, ASI dan Makan Siang

Yaaaah, akhirnya absen juga deh beberapa hari dari ngeblog. Bunda sudah beberapa hari ini sakit parah *lebay mode on* gara-gara badminton. Lho kok badminton yang disalahin bun? Ya iyalah.

Kids, bear this in mind. Playing badminton against pro, without routine exercise and a proper lunch would only do you harm.

Next time Bunda will write about our visit recently to Ragunan Zoo, and how Rasyad really loves BB hahahahaha...

Tuesday, November 16, 2010

Mashed Potato with Corn Soup

Another recipe, trial and error that is for the soup :D. For 8+ month baby.
 
Mashed Potato (untuk sekali makan)

1/2 Kentang besar. 
Cuci, kupas, potong kecil-kecil, dan kukus sampai empuk lalu haluskan dengan garpu. 
Bisa ditambahkan butter seujung sendok makan biar lebih gurih dan harum.


Corn Soup (untuk pagi dan sore - cemilan juga bisa)

1/2 bawang bombay kecil - tumis dengan butter
6 sdm jagung manis, haluskan (blender boleh buat mempersingkat waktu & menghaluskan tekstur)
Air matang secukupnya (tergantung kekentalan yang diinginkan)
Keju parut (lagi-lagi secukupnya, tergantung kegurihan & keasinan yang diinginkan)
Lada sejumput
1/4 batang daun bawang biar tambah harum

 Cara: 
Tumis bawang bombay dengan butter
Masukkan jagung dan tambahkan air matang, keju, dan lada
Masak hingga matang dan tambahkan daun bawang


Nah cara makannya, si sup bisa buat pendamping mashed potato. Sajikan selagi hangat. Mudah-mudahan si kecil sukaaa...

Monday, November 15, 2010

Bakwan Keju

Sabtu kemarin selain main hujan-hujanan sama Rasyad paginya juga sempat bikin sarapan bakwan buat dia. Ceritanya nimbrung sama Ni' nya yang lagi buatin bakwan 'beneran' buat Ayahnya. Sayurnya juga nebeng aja. Jadi, begini ceritanya *halah*.

Bahan:
50 - 100 gr Wortel, kol, jagung, cincang kasar
10- 20 gr Seledri/daun bawang 
1 sdm terigu
1 butir telur kocok lepas
Keju parut secukupnya (tergantung mau segurih apa)
Sejumput lada
Air matang buat mengencerkan
Butter sedikit buat diolesin di teflonnya

Cara:
Campur semua bahan sampai kekentalan yang diinginkan
Panggang di teflon dengan api kecil

Makan selagi hangat paling yummy...

Dancing in the Rain

It all started not long after he was born. He always have this fascination on waters. I remember one day when we bath him in his tub (by then I didn't have the nerve to do it  myself), he would clap his hands to the water as if ready to fly, and throw his feet up and down so by the end of the bathing session the whole room was full with puddle. He was laughing with his little voice, feeling so happy. He was only two months old.

When I saw that I promised to him, and more to myself, that I would take him playing in the rain when he is one year old. The promise itself is a selfish thing, as I want to be the only person to introduce life to him. Seems that the rest of the people don't know life better than I do, and all of them would only stain my innocent son. The truth: I am no better than you. It's just I love my son so much, that I can't stand to imagine others to be in his memory. Like I said, it's a selfish thing.

Growing to be a healthy and unstoppable son that he is, his love to water and rain grows. So last Saturday I broke  my own vow. I took him to a journey that all grown up people miss, all kids envy. A thing that I haven't done anymore in ages ( I think it's the 'adult thing') and missing it. I took him to play in the rain.

Since it was heavy raining and we can't play outside, I put him in the door (his Dad had put this thick wood, half door size as a sliding door to avoid rats visiting the house), where he still can see and feel the splash of rain. He stretched out his hand as if to touch the pouring rain. His eyes were blinking because of the splashed water. And he was so excited he started to screams and laugh, and looked at me with his round eyes. Suddenly I felt an urge to just do it. So then, I took him out. Holding him is my arms and dancing in the rain. The sound of the rain might beat out my singing voice, but I know he car hear it. I know my son can listen my singing heart promising to never let go of these hands. Even when the rain comes and go, I will stay. Even when things gets harder later, I will stay.

My son, it is never about waiting the storm to pass, it is about dancing in the rain.


Bunda loves Rasyad

Thursday, November 11, 2010

Pancake Pisang Kismis

Berhasil berhasil berhasil ^,^

Akhirnya bunda ada kesempatan juga buat sarapan pancake Rasyad, dan berhasil!!! Rasanya enak, sampe ayah dan bunda mau juga. Tapi berhubung bikinnya sedikit jadi semua buat Rasyad deh (si ayah sempet nyobain dan keenakan, tapis setelah itu bunda baru ingat dan bilang kalo pancakenya pake ASIP hahahaha).
Senangnya melihat Rasyad makan lahap, mengunyah-ngunyah potongan pancake dengan mulut kecilnya.

Nah, bagi yang mau coba bikin buat anaknya (bisa buat anak mulai 9 bulan ya), ini dia resep si pancake pisang kismis tadi pagi (kalo si Ni' nya bilang " Asik ya Rasyad sarapan pake martabak" hahahahahaha).

Bahan:
1 buah pisang ambon, kerok dagingnya
1 sdm terigu
Kismis sejumput, cincang
5 gr (setengah pack kecil) unsulted butter, cairkan
ASIP 40-50 ml, tergantung kekentalan yang diinginkan
1 butir telur (atau kuning telurnya saja untuk anak dibawah setahun)

Cara buat:
Campurkan semua bahan
Olesi teflon dengan sedikit unsulted butter, masukkan adonan sesuai dengan besar bulatan yg diinginkan
(kalau bunda pake teflon kecil yang ukuran buat goreng telor)
Kompornya api kecil saja (dengan ini adonan tidak perlu dibolak balik karena matangnya merata)

Hasil pancake Rasyad: pisangnya terasa banget, manisnya juga alami dari pisang dan kismis. Sehat deh pastinyaaa. Selamat mencoba ya!

Nb: Foto menyusul ya, habis tiap pagi pasti di rumah heboh. Jadi, boro-boro sempet motoin hasilnya ^^.

Wednesday, November 10, 2010

Manusia Lahir dan (Pasti) Mati

You would know the secret of death.
But how shall you find it unless you seek it in the heart of life? 
(Kahlil Gibran on Death)


Katanya tua itu pasti, tapi dewasa adalah pilihan. Sama halnya dengan mati itu pasti, namun menjalani hidup 'live the life' merupakan pilihan. Manusia itu seperti ranting daun kecil yang selalu tertiup bila angin datang, dan patah kalau badai menerjang. Manusia itu seperti ranting kecil yang dapat menuliskan kata di atas pasir, walau air pasang dan tanpa waktu akan menghapusnya. Namun yang pasti kata itu telah pernah tertulis.

Tulisan pertama ini khusus saya buat untuk mengenang dua sahabat yang pergi begitu cepat, meninggalkan impian, memori, kata maaf, dan pelukan hangat di belakangnya. Tanpa pamit, seperti ingin mengabarkan kepergiannya hanya kepada angin agar tiada hati yang condong kasihan. Walaupun mengasihani bukan selalu memandang setengah hati tapi cerminan rasa sayang. Walau dengan melihat mereka merintih tidaklah kita akan berpaling risih, tapi dengan hati lapang memberikan dada dan rengkuhan untuk menenangkan.

Kawan, maaf kalau kata maaf selalu datang terlambat. Maaf untuk selalu sibuk dengan alasan ketika kau mungkin membutuhkan. Maaf untuk semua rasa iri, rasa dengki, cemburu yang mungkin pernah menyinggahiku. Pergilah kawan, aku ikhlaskan kau walau sakit hati ini sewaktu meninggalkan kesempatan untuk melihatmu terakhir kali. Sampai jumpa lagi.

In memory of Dian Utami Dewi dan M. Ari Satriana